/* Avatar */ .avatar-image-container img { background:url(http://i48.tinypic.com/dba4j.png); width:35px; height:35px; }

Saturday, June 14, 2008

Melacak Jejak Kehidupan di Luar Bumi

Sudah banyak laporan yg tercatat jelas dari beberapa orang yang mengaku pernah melihat "kendaraan asing" atau bahkan berkomunikasi dengan "makhluk" asing yg bukan merupakan penduduk bumi.
Pro dan kontra tentang makhluk ini masih terasa gaungnya hingga roket pulsa nuklir berkecepatan 41.400 kilo meter per detik "daedalus" dirancang orang , sementara laporan-laporan baru tak henti datang dan memberi bukti.
Laporan yang cukup tua mengenai kehidupan di langit lain ialah berasal dari abad ke-15 SM, yg tertera dalam buku harian Thutmosis III (Fir'aun Mesir kuno , 1504-1450 SM).Laporan dlm papirus tulli tsb adalah sbb:

Dalam tahun duapuluh dua , dalam bulan kedua musim dingin,pada jam keenam bulan hari itu....para penulis dari rumah kehidupan melihat adanya sebuah lingkaran api yg muncul di angkasa.Dia tidak memiliki kepala dan nafasnya berbau busuk (maksudnya asap yang keluar dari benda tsb), panjang 1 rod (5 meter) , lebarnya 1 rod.Dia tidak bersuara.Karena kebingungan mereka bertiarap...Mereka menghadap Fir'aun untuk melaporkan apa yang telah mereka lihat.
Baginda Raja merenungkan dan memikir-mikir persoalan itu.Sementara...beberapa hari kemudian benda-benda itu bertambah banyak di angkasa.Angkatan perang Fir'aun terus mengawasi benda-benda itu tatkala Baginda Raja berada ditengah tengah mereka. Waktu itu adalah waktu setelah makan malam.LIngkaran api itu kemudian semakin naik lebih tinggi di angkasa menuju ke selatan.Ikan dan Itik berjatuhan dari udara.Dan Fir'aun menyuruh mengambil kemenyan,yang kemudian dibakarnya untuk mendapatkan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan rakyatnya..


Kesaksian lain yg cukup khas dan sempat dicatat adl ketika Jhon O'Neill,seorang editor sains dari New York Herald Tribune ,tengah meneropong bulan pada malam tanggal 29 Juli 1953.Ia menyaksikan suatu benda semacam "jembatan" aneh memanjang 12 mil di daerah Mare Crisium Bulan.Benda tsb yang sebelumnya tidak ada.Sementara penyaksian O'neill dicemooh oleh astronom lain,muncullah kesaksian pakar bulan nomor wahid dari Inggris H.P. Wilkins , yang menandaskan bahwa ia pun menyaksikan "jembatan" aneh yang tiba-tiba muncul itu.

Setelah itu,Patrick Moore,anggota British yang menghubungkan satu gunung dengan gunung lainnya di dataran Mare Crisium atau Sea of Crisis.Yang lebih aneh lagi, 84 tahun sebelum kesaksian O'Neill,Swift dari Mattoon II,menyaksikan objek-objek yg bergerak melintasi bulan pada tanggal 7 Agustus 1869,dua puluh menit sebelum terjadi gerhana matahari total.
Bahkan lima tahun sesudahnya, tepatnya pada tahun 1874,Monsieur Lamey,pakar langit dari Perancis,melaporkan bahwa dirinya melihat obyek-obyek yang jumlahnya sangat banyak,berwarna hitam,berbondong-bondong melintasi permukaan bulan.

Di Indonesia, Dedi Suardi , pada ahir Agustus 1983 pernah menyaksikan kejadian aneh dipermukaan bulan.Pada waktu itu ba'da shalat Magrib,yang disaksikan pula oleh tetangganya , tatkala sedang mengintip bulan sabit melalui bintang Calestron Catadioptric yg berdiameter 8 inchi, ia tiba2 melihat benda hitam mirip anak panah yg dengan gesitnya hilir mudik dari ujung tanduk bulan ke ujung tanduk bulan yang lain.Fenomena yg mengejutkan itu terasa fantastis lagi karena guna mencapai sisi bulan yang lain , benda aneh itu cuma membutuhkan waktu 1/2 detik!!Kejadian itu berlangsung selama satu jam sebelum lenyap dari pandangan teleskop.

Jadi , mungkinkah ada kehidupan di luar bumi ini?
Untuk menjawab pertanyaan itu ,saya mencoba mengutip Teori Multi Universe yang dilontarkan oleh Hugh Everett.

Teori Multi Universe merupakan sebuah teori yg cukup bernada surialistik , yg mengatakan bahwa jagad raya kita merupakan salah satu dari demikian banyak jagad raya yang sejajar dan berhimpitan , yg dimukimi oleh makhluk-makhluk seperti kita juga.
Teori Ilmuwan dari Universitas Pricenton tsb benar-benar membuat suatu kejutan terhadap dunia Ilmu , sebab ternyata Hugh Everett sendiri telah berhasil menjelaskan banyak gejala fisika kuantum yg sebenarnya sebelumnya sulit diterangkan secara teoritis.

Gejala fisika kuantum yg sulit diterangkan itu ialah mengenai pertentangan antara gelombang dan zarah.yang pertama determinisik sifatnya (dapat dipastikan sebelumnya) ,sedangkan kedua kebalikannya , yaitu cuma dapat diperkirakan probabilitasnya.

Menurut Everett , meskipun jagat raya yg berlainan itu sejajar dan berhimpitan , namun kita tidak mungkin bertandang kejagad raya lain lewat sistem ruang waktu yg kita miliki.
Hal ini berarti bahwa guna bertandang ke jagad raya lain yg berhimpitan , kita mesti harus menguasai terlebih dahulu sistem ruang waktu yang sama sekali masih asing bagi kita.
Dan ternyata , apa yang dikatakan sebagai "The Invisible Window" masih belum terpecahkan oleh manusia di bumi. Tapi saya yakin dan optimis , pada suatu saat nanti manusia bumi dapat menemukan konsep teknologi yg sama sekali berbeda dengan konsep yg kita kenal selama ini.

Nah disinilah yang menurut saya paling menarik , berimbasan dengan the invisible window tadi , dikatakan bahwa dalam dimensi yang berbeda "bersembunyilah" bumi lain yang paralel dengan bumi tempat kita hidup.
Tapiiiiiii , masalahnya dalam keadaan bebas tanpa terpengaruh gravitasi , barulah kita mampu bergerak atau melayang dari bumi ini ke bumi asing yg berada dalam rangkaian kesatuan yg sama.
Andai memang ada yang secara ilmiah disebut antimateri , maka antimateri inilah yang tak akan terpengaruh oleh tarikan gravitasi bumi.

Membingungkan ya teorinya?

Dalam bukunya yg berjudul The Live in the Sky , Trevor James Constable mengajukan teori bahwa, " pemandangan aneh" yg selama ini dilaporkan orang mengkesima di langit luas adalah hewan2 antariksa.
Hewan2 antariksa tsb merupakan jasad makhluk hidup berwujud amuba yg teridiri dari plasma.Dalam keadaan biasa , hewan-hewan tsb tak tampak oleh mata telanjang , karena berada dalam kawasan infra merah dari spektrum yang tampak , bergetar dalam cahaya kemerah-merahan hingga warna jingga , dan seringkali terlihat teramat terang dan menyilaukan.

Karena terbentuk dari plasma , heawan2 tssb mampu merubah tingkat kepadatannya sehingga tampak bagaikan benda padat.
Lingkungan hidupnya disinyalir di kawasan stratosfer keatas , dan hewan2 tersebut bergerak dengan biotenaga pada kecepatan yg amat tinggi , yg sekali tampak dari bumi bagaikan meteor cemerlang yg membelah langit.

The Dogons

Berbagai hipotesis extra-terestrial tak henti-hentinya digencarkan oleh para pakar langit yg ingin mendapat jawaban pasti akan teka-teki ada atau tidaknya peradaban di planet lain.
Ada suatu hipotesis extraterestrial menarik yang mau saya sampaikan kepada teman-teman semua. Suatu hipotesis yang sangat mengejutkan dunia langit-melangit ketika Robert K.G. Temple, F.R.A.S., lewat bukunya The Sirius Mystery ,bahwa ia menemukan fakta yang membingungkan tentang suku Dogon.

Suku Dogon ini merupakan sebuah suku di benua Afrika yang masih hidup secara primitif , namun mereka ternyata memuja makhluk-makhluk yang mereka hubungkan dengan sistem bintang Sirius.
Anehnya , tanpa peralatan2 ilmiah yg canggih , Suku Dogon mengetahui secara teliti gerakan maupn karakteristik "pengiring" bintang Sirius yang sangat2 sulit untuk diamati oleh mata telanjang.

Hipotesis Temple yg cukup berani lagi menyatakan bahwa 3000 tahun Sebelum Masehi , bumi purba pernah dikunjungi oleh makhluk amfibi dari kawasan Sirius.
Makhluk2 asing tsb berhasil mencitra peradaban Sumeria dan Mesir Kuno.

Menurut tinjauan Astronomis , Sirius merupakan bintang kembar yg jauhnya 8,7 tahun cahaya dari bumi. Tatkala bintang Sirius tampak cemerlang disebelah timur senja hari pada Zaman Mesir Kuno , para penduduk siaga , karena mereka meyakini bahwa musim penghujan akan segera tiba dan akan menyebabkan banjir dari Sungai Nil.
Oleh karena itu , muncullah pemujaan thd bintang Sirius di Mesir , yang setelah beberapa abad masih dilakukan oleh bangsa Arab Jahiliyah.
Namun pemujaan thd bintang Sirius ini siapa tahu juga disebabkan oleh "kunjungan" oleh para penghuni planet2 yg mengiringi bintang yang amat cemerlang itu , andai benar wisata antar bintang telah terjadi .

Mungkinkah Dulu di Mars Ada Suatu Peradaban?

Mars adalah planet keempat dari Matahari. Mars dijuluki sebagai Planet Merah karena ada debu berwarna kemerahan yang melingkupinya. Manusia belum pernah mencapai Mars, tetapi Planet ini sudah pernah dikunjungi oleh kendaraan jelajah yg identik.

Pelacakan terhadap kemungkinan adanya kehidupan di antariksa lain terus dilakukan hingga zaman modern ini.
Dari hasil foto tentang planet Mars yang merah , sebagai hasil kejelian kamera Viking I dan Viking II , tampaklah sesuatu yg dapat dijadikan bukti ilmiah bahwa di Mars memang pernah ada peradaban.
Lembaga2 independen Amerika non-profit yang menganalisis foto2 daratan Mars menyodorkan sebuah foto yang menggambarkan arca muka "manusia" sepanjang 1,6 kilo meter yang saat ini mungkin sudah banyak terkikis.
Lalu , satu lagi menggambarkan sebuah piramida bersudut lima.

Menurut lembaga tsb , foto2 khas yang dianalisis dengan komputer supercanggih di Amerika itu menunjukkan bahwa pada suatu rentang waktu purba , di Planet Mars pernah berlangsung suatu peradaban.
Dan banyak para astronom meyakini , sisa-sisa kehidupan masih berlangsung di Mars , maka pencarian itu masih terus dilakukan secara intensif oleh NASA.

Pada tahun 2003 lalu , Amerika berhasil meluncurkan sebuah roket Delta-2 dan mengeluarkan detektor planet Mars dari orbit bumi dengan sempurna , menuju Mars, membangkitkan semangat yg sudah lama membayangi pesawat Challenger akibat kegagalan penyelidikan Mars di masa lalu.
Proyek monumental yang menelan biaya US$ 800 juta merupakan salah satu usaha dari NASA untuk memastikan apakah pernah ada kehidupan di Mars.

Amerika masih memiliki sebuah detektor lainnya , namanya Destiny.
Destiny diluncurkan pada tanggal 25 Juni, tiba di planet Mars pada tanggal 25 Januari tahun depan, akan mendarat di sisi lainnya planet Mars.
Di sana kandungan tertentu pada feri oksida lebih besar. Ini menandakan di tempat tersebut terdapat air dalam jangka panjang di masa lalu. Penanggung jawab ilmiah NASA Welle mengatakan, "Misi kami kali ini adalah mencoba memahami keberadaan air di atas bintang Mars telah bertahan berapa lama. Inilah kunci kehidupan. Entah di mana pun, jika air bisa bertahan jutaan tahun, maka kehidupan bisa bangkit."

Ilmuwan berharap dapat menemukan jejak yang pernah ada di batu karang dan tanah, yaitu jejak air yang pernah eksis untuk mempertahankan kehidupan, meneliti apakah pernah ada air, kondisi zat cair tersebut apakah memiliki kadar air yang cukup, telah berlangsung cukup lama, serta cukup untuk menghasilkan kehidupan. Jika tidak ditemukan bukti, maka orang-orang harus mempertimbangkan kembali pandangan masa lalu. Yakni bahwa planet Mars pernah hangat dan lembab.

Kedua perangkat detektor planet Mars ini menggunakan tenaga penggerak energi surya, mampu bergerak sekitar 30-40 meter setiap hari. Kedua kereta detektor bintang Mars ini dilengkapi dengan kamera video dan mikroskop, serta mesin pemecah batu, untuk penyelidikan komposisi batu Mars bagian dalam.

Namun sebenarnya , tanda-tanda air pernah eksis di Planet Mars setidaknya pernah terlacak oleh Misi Spirit dan Oportunity pada tahun 2004 lalu.
Kedua kendaraan jelajah tsb tiba di Mars setelah melakukan perjalanan selama tujuh bulan dari Bumi. Spirit mendarat di sebuah kawah selebar 150 km di Mars yang diyakini sebagai dasar danau kuno. Opportunity mendarat di sisi lain permukaan Mars yang memiliki banyak mineral yang terbentuk di Bumi dalam mata air panas dan danau.

Spirit dan Opportunity beroperasi selama lebih dari 90 hari untuk mempelajari planet Mars. Mereka memiliki lengan robotik yang dilengkapi alat untuk menghilangkan lapisan luar batuan yang berdebu sehingga kaca pembesar dan alat penganalisa pada lengan robotik bisa mempelajari material di bawahnya.

Danau yang mengering di permukaan Mars membuktikan bahwa air pernah mengalir di planet ini. Satu-satunya air yang masih ada di permukaan Mars telah membeku di kutubnya, Jika air pernah mengalir di Mars maka kehidupan juga mungkin ada disana.


Parallel Universe

Parallel Universe sebelumnya hanyalah sebuah cerita fiksi yang biasa dinikmati di film-film , tetapi sekarang banyak ahli fisika yang mulai mempercayai keberadaannya.
Mereka mengatakan bahwa mungkin saja Elvis Presley masih hidup dan ada seseorang yang persis seperti teman-teman di alam semesta lain (sumber bbc.co.uk , 2002).

Ahli fisika yang mengungkapkan keberadaan parallel universe di antaranya adalah Dr. Michio Koku dan Max Tegmark. Dr.Michio Koku (co-founder teori string field) menganalogikan keberadaan parallel universe bagi kita seperti keberadaan daerah luar kolam bagi seekor ikan gurami yang tinggal di dalam kolam (source http://mkaku.org).
Ikan gurami tersebut tidak dapat melihat daerah luar kolam karena keterbatasan "teknologi" yang ia miliki. Demikian juga , kita belum dapat melihat alam semesta lainnya dengan alasan yang sama.

Jika kita bertanya , bagaimana mungkin ikan gurami itu bisa tahu bahwa ada suatu kehidupan diluar kolam padahal ia tidak dapat melihatnya? , jawabannya adalah karena adanya getaran yang ia rasakan dari gelombang di permukaan air kolam akibat dari tetasan air hujan.
Getaran yang dirasakan ikan gurami itu adalah gravitasi dan cahaya dari alam semesta lain yang kita rasakan sebagai bukti keberadaan-nya.

Max Tegmark adalah seorang profesor fisika dan astronomi di Universitas Pennsylvania yang berusaha membuktikan dengan penelitian dan risetnya.
Ia begitu mempercayai keberadaan parallel universe ini , sedemikian kuat sampai-sampai dalam salah satu artikelnya di Science American yang berjudul "Parallel Universe", ia menyatakan bahwa Max Tegmark di alam semesta lainnya adalah seorang pengembang perangkat lunak dengan gaji cukup besar ( sumber http://www.sciam.com ).

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa keberadaan alam semesta terdekat berjarak sekitar 1028 meter dari bumi kita.
Alam semesta ini belum belum dapat kita lihat . Jarak terjauh yang dapat kita lihat sampai saat ini adalah batas alam semesta kita yaitu sekitar 4.1026 meter.
Keberadaan alam semesta terdekat yang sama dengan alam semesta kita berjarak sekitar (1010)118 meter dari bumi kita.

Dasar teori parallel universe adalah ketidakterbatasan jagat raya yang memberikan kemungkinan ada alam sesta lain. Teori big bang menyebutkan bahwa semua benda di seluruh jagad raya berasal dari suatu titik yang mengalami ledakan hebat.
Benda-benda ini adalah yang kita sebut dengan galaksi . Penelitian membuktikan bahwa semakin kita mempelajari jagad raya , semakin banyak pula galaksi yang kita temukan (Kenneth Krane ,1992).

Saat ini diperkirakan ada 1011 galaksi di Jagad Raya yang sangat mungkin juga memiliki suatu peradaban/kehidupan seperti di galaksi kita.
Galaksi yang mempunyai kehidupan kita sebut sebagai alam semesta , dan tidak tertutup kemungkinan bahwa di jagad raya ternyata mempunyai alam semesta dengan bumi seperti yang kita huni ini.

Teman-teman tahu ngga'? teori parallel universe ini dulunya hanya dianggap sebagai teori metafisika ,bukan teori fisika.
Perbedaan utama antara teori metafisika dengan teori fisika adalah kemampuan suatu teori untuk dapat diuji kebenarannya.Teori metafisika tidak/belum dapat diuji kebenarannya sedangkan teori fisika sudah dapat diuji kebenarannya.

Saat ini teori parallel universe sudah merupakan teori fisika , meskipun awalnya berupa teori metafisika , seperti juga teori medan magnet yang tak terlihat , melambatnya aliran waktu pada kecepatan tinggi , lubang hitam/black hole , dll.

Max Tegmark mengungkapkan bahwa ahli fisika telah menetapkan ada 4 tingkatan parallel universe.

Level I : Beyond Our Cosmic Horison

--> Merupakan teori parallel universe yang paling kecil tingkat kontoversialnya.Teori ini menyatakan bahwa parallel universe tidak dapat kita lihat karena ia berada diluar garis horison alam semesta kita.
Analoginya seperti kita melihat kapal di tengah laut. Kita tidak dapat melihat kapal apabila ia berada di luar horison. Tetapi jika kapal itu mendekati kita , dan masuk dalam horison , kita akan dapat melihat kapal itu sedikit demi sedikit.

Parallel universe level I oleh ahli fisika digambarkan bahwa alam semesta kita seperti gelembung udara yang saling berdesak-desakan dalam ruang yang disebut jagad raya.

Level II : Other Postiflation Bubbles


--> Level ini menyatakan , bila alam semesta pada level I dapat dikelompokkan menjadi satu multiverse , maka jagad raya ini terdapat banayk multiverse.
Teori ini didasarkan pada teori Chaotic Eternal Inflation , yang menyatakan bahwa jagad raya kita terus berkembang semakin membesar sejak terjadinya big bang hingga sekarang.
Teori ini menyatakan bahwa kita selamanya tidak dapat melihat multiverse lainnya dikarenakan cepatnya perkembangan jagat raya yang menjadi perantara multiverse.

Level III : Quantum Many World

-->Teori ini menyatakan bahwa alam semsta lainnya berada disekitar kita! Teori ini berkembang dari teori mekanika kuantum yang menyatakan bahwa proses kuantum acak menyebabkan alam semesta bercabang dengan banyaknnya kemungkinan yang terjadi.

Perbedaan mendasar pada level I dan III adalah letak alam semesta yang sama dengan alam semesta kita.Level I menyatakan bahwa alam semesta yang sama dengan alam semesta kita kita berada diluar horison , sedangkan level III mengatakan alam semesta yang sama dengan alam semesta kita kita berada pada cabang kuantum lainnya.

Level III merupakan teori parallel universe yang paling tinggi kontroversialnya , karena teori ini berkembang dari teori mekanika kuantum yang juga kontoversial.

Level IV : Other Mathematical Structures


--> Merupakan teori paralllel universe yang matematis dan menggunakan semua kemungkinan yang ada. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta lainnya tidak hanya berada di luar horison alam semesta kita tetapi juga berbeda dengan alam semesta kita dalam segala hal , misalnya : waktu , hukum fisika , dan jagat raya.
Alam semesta pada level IV ini sangat sulit untuk divisualisasikan karena banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi.

Salah satu buktinya adanya parallel universe ini ditemukan oleh dua orang ahli fisika , Dr.Robert Foot dan Dr.Saibal Mitra , Melbourne , Australia.
Bukti tersebut mereka temukan pada penelitian asteroid Eros berupa adanya percikan mirror matter. Mereka mendefinisikan mirror matter sebagai bayang cermin dari sesuatu yang ada di alam semesta sebagai penyetabil alam semesta.

Mirror Matter ini ada sebagai pemenuhan kodrati alam yang selalu simetris dan mempunyai dua sisi , kanan dan kiri.
Alam semesta adalah sisi kiri dan mirror matter adalah sisi kanannya. Kita pada saat ini belum dapat melihat keberadaan mirror matter karena ia berinteraksi dengan alam semesta kita hanya melalui gravitasi.

Tak dipungkiri lagi, bahwa Planet Bumi tempat dimana kita berpijak ini merupakan tempat yang sangat ideal untuk menunjang kehidupan. Kita patut bersyukur kepada Tuhan YMK, sebab kita tidak perlu repot-repot membeli oksigen untuk bernafas karena Bumi diciptakan kaya akan Oksigen yang persediaannya tak terbatas. Bumi juga kaya dengan air untuk menunjang kehidupan kita. Selain itu, Bumi juga tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin untuk kita tinggali, serta alamnya akan selalu diremajakan oleh proses-proses organis.

Pernahkah suatu saat kita bertanya-tanya, adakah Planet yang memiliki karakteristik mirip dengan bumi sehingga juga sangat layak untuk menunjang kehidupan manusia seperti kita? Jawabannya mungkin ada. Pada beberapa waktu lalu ada penemuan dibidang astronomi yang cukup penting yaitu ditemukannya sebuah Planet yang mengelilingi sebuah bintang tetap di Gleise 581. Kita menyebutnya sebagai "Super Earth". Planet ini diklaim merupakan tempat yang paling bersahabat untuk kita tinggali karena kondisi-nya dikatakan mirip dengan bumi. Belum diketahui, apakah di Planet tersebut juga berlangsung kehidupan cerdas seperti di bumi atau tidak. Namun, tidak ditutup kemungkinan bahwa ada kehidupan disana. Mungkin ada lebih banyak lagi Planet-planet seperti ini di Kosmos dan butuh waktu yang tidak terlalu singkat juga untuk menemukan yang lainnya.

Biasanya, untuk bisa menduga-duga bahwa disuatu tempat di jagat raya ini terdapat kehidupan atau tidak, kita selalu melihat dari kondisi tempat itu sendiri. Apakah disana terdapat kandungan air dan oksigen yang melimpah seperti di Bumi atau tidak? serta beberapa pertimbangan lainnya. Seperti yang kita ketahui bahwa air merupakan sumber kehidupan. Misalnya apabila dikatakan terdapat sumber air di Mars, mungkin tidak tertutup kemungkinan adanya kehidupan di planet tersebut. Memang, dahulu kala terdapat 3 planet besar di tata surya kita yang tertutup air, termasuk diantaranya Mars. Namun kini hanya Bumi-lah yang dikatakan "basah". Faktanya, tentunya sangat sulit menemukan planet yang memiliki kandungan air berlimpah. Oleh sebab itulah, sampai saat ini astronomi mengatakan dari 8 Planet Besar yang mendominasi di Galaksi Bima Sakti, Bumi-lah satu-satunya Planet yang memiliki kehidupan. Kita tidak perlu mengatakan di jagad raya, sebab akan terlampau terlalu banyak bintang dan planet-planet yang membentuk galaksi-galaksi disana, belum lagi ditambah beberapa Nebula yang semakin merumitkan pikiran. Cukup kita mulai dari Galaksi kita sendiri saja.

Lalu, kita bertanya-tanya lagi. Mungkinkah planet-planet yang memiliki karakteristik yang sangat jauh dari bumi dapat memiliki suatu kehidupan? Apakah mungkin juga terdapat makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa memerlukan air bahkan oksigen? adakah suatu jenis makhluk hidup yang dapat bertahan hidup dari kondisi alam yang sangat ekstrim, jauh dari kondisi alam di bumi? itulah pertanyaan yang sering menghiasi pikiran saya. Dan, untuk saat ini ilmu pengetahuan menjawab semuanya itu mungkin!

Anggapan bahwa kehidupan hanya dapat tumbuh subur dalam keadaan seperti di bumi ini sekarang dengan adanya penelitian telah ketinggalan zaman. Salah sekali jika orang menduga bahwa ke hidupan tak mungkin tanpa air dan oksigen, sebab di bumi kita pun terdapat bentuk kehidupan yang tidak memerlukan oksigen, yakni yang di sebut bakteri-bakteri anaerobik. Oksigen dalam jumlah tertentu dapat meracuni bakteri-bakteri semacam ini. Mengapa tidak mungkin ada kehidupan yang lebih tinggi tingkatnya, yang tidak memerlukan oksigen?

Asumsi bahwa kehidupan hanya dapat ada dan berkembang di atas planet seperti bumi ini, sudah tak dapat dipertahankan lagi. Menurut tafsiran, di bumi kita ini terdapat 2.000.000 jenis makhluk hidup. Dari jumlah ini, ditaksir (lagi-lagi ditaksir) hanya 1.200.000 yang telah dikenal secara ilmiah. Dari jumlah yang telah dikenal ini terdapat beberapa ribu yang menurut alam pikiran sekarang, seharusnya tidak mampu untuk hidup. Dasar pemikiran tentang kehidupan perlu dipertimbangkan kembali dan diuji lagi kebenarannya. Sebagai contoh misalnya orang menduga bahwa air yang diradioaktif akan bebas hama. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa ada beberapa jenis kuman yang dapat menyesuaikan diri pada air maut yang ada di sekeliling reaktor nuklir!! Eksperimen yang dibuat oleh Dr. Sandford Siegel kedengarannya mengerikan. Di dalam laboratoriumnya dia menciptakan keadaan atmosfir tiruan dari atmosfir sekitar planet Jupiter, dan membiarkan bakteri dan tungau di dalamnya di mana sama sekali terasing dari segala syarat "kehidupan" yang sampai sekarang masih menjadi pegangan. Amoniak, methan dan hidrogen tak dapat mematikan bakteri dan tungau ini.

Eksperimen-eksperimen yang dibuat oleh Dr. Howard Hinton dan Dr. Blum dari Bristol University sama-sama memberikan hasil yang mengejutkan. Kedua sarjana ini telah mengeringkan sejenis serangga beberapa jam lamanya dalam suhu 100 derajat celcius, yang segera setelah itu dicelupkan ke dalam helium cair sebagaimana kita ketahui dingin sekali sedingin ruang angkasa. Setelah diradiasi dengan kuat sekali, kemudian dikembalikan lagi kepada keadaan kehidupan yang normal, serangga itu ternyata dapat meneruskan fungsi biologis vitalnya dan sehat.

Alam semesta ini ditaksir telah berusia dua belas ribu juta tahun. Di bawah mikroskop, batu-batu meteor membuktikan adanya bekas zat organik di dalamnya. Bakteri yang telah berusia jutaan tahun bangun dan menunjukkan kehidupan baru. Spora-spora yang melayang-layang di ruang angkasa melintasi alam semesta dan kadang-kadang tertangkap oleh lapangan gravitasi dari sesuatu planet. Kehidupan baru telah berjalan dan berkembang dalam siklus abadi dari penciptaan selama berjuta-juta tahun.

Kita juga pernah mendengar tentang adanya bakteri-bakteri yang hidup di dalam gunung berapi, bakteri yang memakan batu-batuan, dan bakteri yang menghasilkan besi. Maka bertambah pulalah pertanyaan yang menunggu jawaban.
Sekian banyak penelitian yang berhati-hati atas jenis batu-batuan dari segenap penjuru dunia, membuktikan bahwa kerak bumi ini telah terbentuk empat ribu juta tahun yang lalu. Dan dari segala apa yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan itu di antaranya diketahui bahwa sesuatu makhluk hidup yang menyerupai manusia telah ada sejak 1.000.000 tahun yang lalu. Dari masa satu juta tahun itu hanya 7.000 tahun saja yang dikenal sebagai sejarah hidup manusia. Itupun dicapai dengan banyak mengorbankan tenaga, petualangan dan sebagian besar karena kepenasaran. Tetapi apa artinya 7.000 tahun sejarah hidup menusia jika dibandingkan dengan ribuan juta tahun sejarah alam semesta ?

Kembali kepada suatu pernyataan diatas, mengapa dikatakan tidak mungkin terdapat kehidupan yang lebih tinggi tingkatnya, yang tidak memerlukan oksigen bahkan air? Mungkin ini pertanyaan yang dianggap terlalu berani, namun itulah arti dari sebuah kejujuran. Astronomi kita usianya masih terlalu muda dan alam semesta masih belum dapat dipahami sepenuhnya. Lima ratus tahun yang lalu, seorang sarjana berteriak dalam mimbar mengatakan dengan ngotot bahwa Bumi ini tidak mungkin berbentuk bulat melainkan datar yang memiliki ujung. Namun, setelah semakin majunya ilmu pengetahuan, teori yang diterima masyarakat selama ratusan tahun itu akhirnya terpatahkan juga. Lalu, mengapa pertanyaan diatas dianggap tidak mungkin?

Di tata surya kita, terdapat 4 planet terestrial yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Terestriall artinya mirip bumi dan semuanya memang mirip. Merkurius, tertutup banyak kawah tapi atmosfirnya tak banyak. Dengan demikian Merkurius adalah "negeri" dengan suhu yang ekstrim. Siang hari, suhu di Planet ini mencapai 427 derajat Celcius dan porsi bagian planet yang tak terkena sinar matahari mencapai suhu -184 derajat celcius. Lain halnya dengan tetangganya Venus yang kaya atmosfer sehingga suhu di Planet ini hampir tak pernah berganti, sehingga planet ini dikatakan sebagai planet terpanas di tata surya kita dengan suhu berkisar 482 derajat celcius. Lalu Mars yang memiliki suhu rata-rata -55 derajat celcius. Sepertinya planet-planet seperti itu tidak akan pernah mendukung kehidupan, apalagi tak ada sumber air disana.

kita kembali pada suatu pernyataan bahwa alam semesta ini belum dapat dimengerti sepenuhnya. Manusia memang mengatakan planet-planet tersebut tidak layak untuk ditinggali. Namun, bukan berarti kita harus mengatakan tidak mungkin ada kehidupan di planet-planet tersebut. Mungkin saja ada jenis makhluk tingkat tinggi yang mampu bertahan dengan kondisi-kondisi ekstrim seperti itu dan kita belum mengenali mereka. Alam semesta ini masih banyak menyimpan misteri.

SETI dan Persamaan Drake

SETI merupakan singkatan dari Search Extra Terrestrial Intellegence. Sebuah Badan dimana didalamnya berisi sekelompok ilmuwan yang memiliki pekerjaan paling aneh di dunia. Ya, mereka berusaha mencari peradaban makhluk asing. Proyek SETI sebagian besar memang ditangani oleh para astronomer radio yang melakukan penelitian yang amat unik, mereka berusaha mencari sinyal berupa pancaran radio maupun transmisi laser dari teknologi peradaban cerdas yang jauh. Para Ilmuwan SETI yakin bahwa kedua jenis sinyal tersebut dapat dipancarkan dengan biaya yang relatif murah. Namun yang perlu diketahui bahwa SETI tidak melakukan studi terhadap fenomena-fenomena UFO yang memang dikatakan sering terjadi.


Pencarian sinyal-sinyal radio tersebut memiliki strategi yang cukup unik, dimana mereka mencari sinyal dalam gelombang mikro yang memiliki rentang frekuensi yang amat sempit di luar tata surya. Ini adalah jenis sinyal yang memiliki potensi besar untuk dideteksi. Diantara seluruh rentang spektrum sinyal radio, frekuensi 0.5 - 60 GigaHertz (GHz) merupakan frekuensi yang paling bebas dari gangguan oleh sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh benda-benda alamiah. Peradaban manapun yang telah mengembangkan teknologi radio pasti akan menyadari hal ini juga dan memancarkan sinyal menurut fakta ini. Atmosfer kita pada umumnya menghalangi kita memancarkan sinyal dengan frekuensi di bawah 12 GHz, dan justru peradaban lain mungkin punya alasan untuk memilih frekuensi serendah ini.

Perkembangan teknologi kita masih terlalu muda, sebagian besar baru dikembangkan satu dua abad terakhir ini. Dan mungkin saja perkembangan teknologi peradaban di luar sana lebih tua ribuan tahun dari peradaban di bumi yang masih tergolong remaja. Dengan teknologi radio kita yang masih terlalu lemah, tentunya masih terlalu sulit bagi kita untuk mendeteksi mereka. Maka, hingga saat ini satu-satunya yang bisa diharapkan adalah transmisi berdaya tinggi yang dengan sengaja dipancarkan oleh peradaban asing untuk mengatakan keberadaan mereka.


Seth Shostak, seorang Astronomer dari SETI Institute mengatakan bahwa peradaban yang mungkin kita deteksi "adalah masyarakat dengan ribuan atau jutaan tahun dari teknologi dalam sabuk komunikatornya" Sebuah brosur public relations dalam institut SETI (1999, hal.14) mencatat bahwa "Adalah sebuah keyakinan umum bahwa peradaban apapun yang kita deteksi mungkin jauh lebih maju dari peradaban kita, kemungkinan ratusan atau ribuan tahun atau lebih di atas kita". Jill Tarter (1998) berspekulasi tentang "sepuluh juta tahun". Ray Norris (1999) membela satu juta tahun sebagai perbedaan umum yang paling mungkin. Ia menambahkan bahwa kemungkinan ETI kurang dari satu juta tahun di atas kita adalah sangat rendah. Kurang dari satu kemungkinan dalam seribu kemungkinan. Charles Lineweaver (1999) menyimpulkan perbedaan umur mungkin 5,2 juta tahun dan menunjukkan betapa "naïf", dan "bodoh" asumsi-asumsi pencarian SETI.
Adalah Martyn Fogg (1987) memperhitungkan bahwa banyak sekali peradaban teknis muncul di galaksi kita sekitar empat juta tahun yang lalu, dan beberapa muncul lebih awal (beberapa di antaranya bahkan ada sebelum system tatasurya kita terbentuk). Tentu saja, hasil dari simulasi komputernya mengindikasikan bahwa seluruh galaksi kita mungkin telah berkolonisasi selama lima juta tahun terakhir.

Untuk mendapatkan beberapa perspektif tentang arti dari jumlah yang banyak ini, adalah berguna untuk mengingat bahwa peradaban kita hanya berumur sekitar sepuluh ribu tahun, atau lebih muda dalam beberapa defines. Baru seratus ribu tahun yang lalu nenek moyang kita adalah pemburu-pengumpul makanan menggunakan alat-alat batu dan hanya bahasa kuno. Jika peradaban diluar sana seratus ribu tahun di atas kita, maka mereka telah cukup mampu mengirimkan satelit-satelit inteligen untuk menjelajah sistem planet lain. Setiap satelit mungkin lebih cerdas dan lebih berpengetahuan dibanding manusia, juga mungkin lebih kecil dari bola basket atau baseball . Bahkan keremajaan teknologi manusia mungkin akan mampu meluncurkan satelit antar bintang dalam dua ratus tahun, jauh lebih awal jika rencana NASA berjalan. Jadi peradaban yang ada seratus ribu tahun di atas kita diduga mengembangkan sebuah kapasitas antar bintang dahulu kala.

Karena banyak yang beranggapan potensi keberhasilannya terlalu kecil, maka hanya sedikit orang yang akhirnya meneliti peradaban makhluk cerdas di luar bumi. Hal ini juga membuat Pemerintah Amerika Serikat enggan mengucurkan banyak dana untuk proyek SETI. NASA mempunyai program SETI yang diawali lagi di tahun 1989 dan meneliti dengan teleskop pertama kali di tahun 1992, lalu dihentikan oleh kongres 1 tahun kemudian di tahun 1993. Dari sumber yang saya dapat, peneliti SETI menerima $12 juta setahun, itu dari $14 miliyar anggaran NASA untuk 1 tahun. $12 juta setahun yang diterima SETI tersebut juga dikatakan teralalu berlebihan karena lagi-lagi dikatakan kemungkinan suksesnya sangat kecil. Jadi dilakukan penyesuaian ulang terhadap $12 juta yang dihabiskan untuk proyek ini. Kini, SETI didanai oleh swasta. Jika para ilmuwan mau menggunakan parabola raksasa pemerintah untuk melakukan penelitian, mereka harus mengantri dengan peneliti lain dan menyewa dengan biaya $6000 perhari.

Sekarang kita berada di sebuah planet kecil yang mengelilingi sebuah bintang tetap. Di luar sana terdapat sekelompok bintang yang disebut galaksi. Di malam yang cerah, kita bisa melihat banyak bintang diangkasa. Itu hanya sebagian dari 400 miliyar bintang yang diperkirakan berada di galaksi kita. 400 miliyar bintang dalam satu galaksi tentu begitu sangat mengagumkan. Jika salah satu diantaranya memiliki planet, dan jika salah satu diantaranya ada kehidupan, kemudian disalah satu bentuk kehidupannya merupakan makhluk cerdas, pasti ada jutaan peradaban di angkasa sana. Tapi jika tak ada, berarti terjadi pemborosan ruangan.

Dengan teleskop ruang angkasa Hubble kita dapat menemukan lebih banyak lagi bintang-bintang yang membentuk galaksi. Kemungkinan ada 50 miliyar galaksi lain di alam semesta yang masing-masing memiliki ratusan miliyar matahari. Seth Shostak, seorang astronomer dari SETI Institute bahkan mengatakan perumpamaan yang berbunyi demikian, "Ada lebih banyak bintang di alam semesta dari pada butiran pasir di pantai bumi. Dan jika ada pasir dimana terjadi sesuatu yang menarik, dimana ada makhluk hidup yang pandai, berarti itu sangatlah istimewa."

Di tahun 1961, astronomer Frank Drake berusaha memperkirakan jumlah peradaban berteknologi di galaksi kita. Ia menghasilkan sebuah persamaan yang diberi nama persamaan Drake. Uniknya, persamaan Drake tertera di semua buku SETI, bahkan juga kalau kita membeli kaus souvenir SETI, pasti dibelakangnya akan dicantumkan pula persamaan tersebut.

Note : Lebih jauh mengenai persamaan Drake, click disini

Dimulai dengan jumlah bintang di galaksi, yaitu sekitar 400 miliyar. Untuk mencari kehidupan, kita butuh bintang yang memiliki planet seperti halnya matahari. Namun, sampai tahun 1995, pada Astronom belum menemukannya. Lalu astronomer mulai memakai peralatan baru yang bisa melacak keberadaan terkecil bintang yang memiliki planet. Mereka menemukan sistem planet di galaksi tetangga kita, Andromeda. Teleskop ruang angkasa bahkan memotret sebuah planet di konstelasi Torus. Penemuan terakhir menunjukkan sedikitnya 3-5 % dari semua bintang memiliki planet dan persentase sebenarnya mungkin lebih tinggi lagi. Tapi, berapa bintang yang memiliki planet yang memiliki kandungan air? Dari 8 planet di tata surya kita, 3 diantaranya dulu basah, tapi kini hanya di bumi yang memiliki lautan. Di tata surya kita, setidaknya ada satu planet yang ada kehidupan yaitu bumi. Jadi, katakan saja di tiap tata surya ada satu planet yang bisa ada kehidupan.

Ada beberapa planet yang benar-benar memiliki kehidupan? ini sulit. Sebab kita hanya memiliki kehidupan di bumi sebagai suatu contoh dan semua kehidupan itu saling berhubungan. Kehidupan di Planet ini ada dimana-mana, kemanapun mereka pergi, mereka bisa mempertahankan hidupnya. Kita tak tahu secara persis bagaimana kehidupan di bumi dimulai. Tapi jika kita bisa tahu apa dulu benar-benar ada kehidupan di Mars itu bisa mengatakan kepada kita. Tiap ada planet yang separuh bisa ditinggali, maka kehidupan akan berkembang. Kemungkinan optimisnya dari 50% - 100% planet akan berkembang kehidupan.

Berikutnya yang kita butuhkan adalah kehidupan yang memiliki teknologi. Jika ada makhluk pandai di planet lain, cepat atau lambat ilmu pengetahuan akan berkembang. Andai 2 dari 10 kehidupan memiliki teknologi radio, itu berarti ada 2 miliyar peradaban di galaksi kita yang bisa mengirim sinyal. Tapi, apakah peradaban-peradaban seperti itu masih ada?
Bagian terakhir dari persamaan Drake adalah masa hidup dari peradaban yang memiliki teknologi tersebut. Para ilmuwan SETI lebih menyukai pernyataan berapa lama mereka tetap mengudara?. Apakah mereka juga memancarkan sinyal-sinyal kepada kita? itu juga belum kita ketahui. Tapi jika kita optimis dan mengatakan ET akan mengudara selama minimal satu juta tahun maka jumlah siaran di galaksi kita mungkin ada sekitar 10.000.

Misalnya ada 40.000 peradaban diantara 400 miliyar bintang, mengapa kita belum mendengar transmisi apapun dari peradaban lain?
Menurut para ilmuwan, kita harus mencari 1 dari 10 juta bintang. Tapi menurut fiksi ilmiah, jika persamaan Drake benar makhluk asing seharusnya sudah ada disini. Sepertinya keturunan kita akan menjelajah dari bintang ke bintang dengan lebih pelan dari kecepatan cahaya dalam sebuah pesawat besar. Butuh waktu lama untuk sampai ke bintang lain. Mengembangkan koloni, industri, mengembangkan teknologi dan kemudian mulai menjelajah ke bintang lain. Jika itu terjadi, keturunan kita butuh waktu 60 juta tahun untuk memenuhi galaksi kita.

Jadi pertanyaan yang muncul adalah, mengapa mereka belum tiba disini? Kemungkinan pertama yaitu peradaban terlalu terpencar untuk melakukan kontak. Ide berapa lama peradaban bisa bertahan dan kemungkinan spektrum kita dalam spektrum waktu dapat berhubungan dengan spektrum makhluk pandai lainnya agar kita saling dapat bertemu. Kemungkinan kedua ialah tak ada peradaban lain yang memiliki teknologi. Mungkin kehidupan di planet lain hanya merupakan lumba-lumba, gurita, makhluk-makhluk air yang aneh yang sama sekali tak pernah keluar dari planet mereka. Kemungkinan ketiga, peradaban lain punya teknologi tapi mereka tidak memiliki keingintahuan mengenai bagian jagad raya yang lainnya. Atau mungkin sebenarnya makhluk asing tahu segalanya tentang kita? Meraka sengaja tidak melakukan kontak agar lebih leluasa untuk melakukan pengamatan kepada kita. Bagaimana jika kita sebenarnya telah lama dimati oleh mereka tanpa kita pernah mengetahuinya? sebab mereka suka dengan seni dan kebudayaan kita?

Referensi:

*Jonathan Ward, Understanding the Extra Terrestrial, 1998
*Tri L Astraatmaja, Adakah Seseorang di Luar Sana?
*Allen Tough, 5 Strategi Memperoleh Kontak Dengan E.T
*Wikipedia


Saturday, June 7, 2008

Monster Loch Ness

Sekumpulan peneliti dari BBC pada Juli 2003 lalu tiba di tepian Danau Loch Ness, Scotland. Kehadiran mereka di danau seluas 56.4 kilometer persegi itu bertujuan untuk membongkar misteri yang sudah terlalu lama membingungkan khalayak ramai , tidak saja penduduk di Scotland tetapi di seluruh dunia.
Sudah sangat lama misteri itu terdengar , berpuluh-puluh kisah penampakan telah dilontarkan dari mulut para saksi , tetapi eksistensi sebenarnya dari raksasa di dasar danau Loch Ness masih menjadi enigma yang tidak berkesudahan.

Beberapa saat , para peneliti menikmati pemandangan danau Loch yang mendamaikan hati . Dalam keheningan , mereka mungkin tertanya-tanya , benarkah terdapat raksasa yang bersembunyi di bawah permukaan air danau itu?

Apakah raksasa danau yang kerap dipanggil "Nessie" itu benar-benar eksis?. Ia didakwa sudah sangat lama mendiami danau Loch dan banyak penduduk setempat mengaku pernah melihatnya sejak kemunculan pertamanya di sekitar abad ke-enam.
Akan tetapi, Nessie lebih kerap menyembunyikan diri-nya. Berabad-abad berlalu, akhirnya Nessie menjadi legenda penduduk setempat.

Kisah legenda itu mulai kembali menarik perhatian dunia ketika pada 22 Juli 1933 , ketika seorang lelaki bernama Spicer dan isterinya tersentak kaget melihat makhluk yang sangat besar melintas di hadapan mereka.
Mereka melihat makhluk raksasa berleher panjang bergerak ke arah danau sebelum akhirnya menghilang di sebalik semak tebal.

Kisah pasangan tersebut kemudian tersebar dengan cepat , tidak saja di seluruh Scotland tetapi sehingga ke seluruh penjuru dunia. Pihak yang berminat dengan kisah raksasa danau Loch mulai menawarkan hadiah yang cukup menggiurkan bagi siapa saja yang dapat menangkap makhluk misterius tersebut , hidup atau mati. Bahkan seorang konglomerat , Bertram Mills menawarkan sejumlah uang sebesar £20,000 kepada siapa saja yang berhasil menangkap dan menyerahkan kepadanya.

Sejak saat itu , Laporan demi laporan silih berganti dilontarkan oleh para saksi yang mengaku kembali melihat makhluk raksasa Nessie. Diantaranya adalah laporan seorang penduduk bernama Grant , ia mengaku telah melihat sosok tubuh makhluk raksasa pada jam 1 pagi, 5 Januari 1934.

Ketika menyusuri kawasan tepi danau , Grant mengisahkan melihat suatu ‘objek’ besar muncul dari tepi danau. Namun , Makhluk tersebut kemudian menyedari kehadiran Grant dan segera menuju ke arah danau.

Grant kemudian bergegas turun dari perahu motornya dan mengejar-nya , tetapi ia hanya mampu melihat riak air danau selepas makhluk itu menyelam ke dalamnya.
Selain kisah-kisah dari para saksi yang banyak diragukan , ada pihak lain tampil dengan bukti-bukti keberhasilan mereka mengabadikan sosok makhluk raksasa tersebut dengan kamera.

Melihat bentuk fisik makhluk raksasa yang berhasil terabadikan oleh kamera, beberapa peneliti kemudian tampil untuk mengemukakan suatu teori aneh yang agak mustahil , mereka mengatakan "makhluk raksasa tersebut sebenarnya adalah dinosaurus yang masih dapat bertahan hidup hingga kini"
Teori itu semakin membingungkan. Mana mungkin dinosaurus yang sudah punah jutaan tahun lalu, masih bisa hidup hingga kini?

Para peneliti mendakwa bahwa Nessie adalah dinosaurus dari spesies ‘plesiosaurus’ , dinosaurus berleher panjang, merupakan reptila pemakan daging , berhabitat di lautan, serta hidup diantara periode 200 juta hingga 65 juta tahun silam , tepatnya pada zaman Jurassic dan Cretaceous.
Teori ini menimbulkan berbagai macam spekulasi , mungkinkah terdapat sekumpulan dinosaurus purba yang berhasil selamat dari bencana dasyat yang melenyapkan populasi mereka jutaan tahun silam?

Ada suatu teori menyebutkan , perubahan waktu yang terlalu lama juga menyebabkan plesiosaurus yang dikatakan berhabitat di lautan , mengalami evolusi sehingga mampu mendiami kawasan danau.

Kisah misteri raksasa danau Loch semakin kurang diberi perhatian ketika Perang Dunia Kedua terjadi dan ketika itu danau Loch dikuasai sepenuhnya oleh tentera laut Inggris.
Namun , pada Mei 1943 , ada suatu kisah dari seorang tentera Inggris , CB Farrel , yang sedang bertugas mengawasi kehadiran tentera musuh di danau melihat pergerakan makhluk aneh kira-kira 240 meter di hadapannya.
Badan makhluk raksasa tersebut diperkirakan berukuran antara tujuh hingga sepuluh meter panjangnya , dan ia memiliki leher setinggi satu hingga dua meter . Ia beberapa saat muncul dari permukaan air , lalu kembali menghilang kedalam danau.

Begitulah rentetan kisah mengenai misteri raksasa yang diduga masih bersembunyi di Danau Loch Ness. Selepas melihat pemandangan kawasan danau yang luas terbentang , sekumpulan penyelidik mulai bergerak ke tengah danau untuk memulai perburuan.

Dengan peralatan-peralatan modern yang digabungkan dengan teknologi navagasi satelit, mereka mulai memancarkan sinyal radar ke setiap penjuru danau. Pancaran sinyal yang mengenai objek di dalam danau akan menyebabkan pantulan sekaligus dapat mengirimkan bentuk-bentuk obyek tertentu , temasuk tubuh sang monster.
Setelah beberapa waktu menunggu , tidak ada objek berbentuk raksasa apapun yang berhasil tertangkap. Namun mereka masih tidak berpuas hati , lalu sinyal dan daya tangkap kamera diperkuat hingga mampu mengenali udara yang keluar dari nafas kehidupan dalam air.

Gelembung udara jelas kelihatan beberapa meter di bawah permukaan air danau , tetapi sekali lagi tidak ada bentuk obyek makhluk raksasa yang kelihatan.
Para peneliti menjelajah dari satu kawasan ke kawasan lain, dari permukaan hingga dasar danau tetapi tidak menemukan apapun termasuk wujud dari monster danau tersebut.

Hasil penelitian itu menyebabkan sekumpulan penyelidik mulai mengemukakan pendapat bahwa raksasa Nessie sebenarnya tidak benar-benar eksis dan ia hanyalah merupakan khayalan semata.

Namun , pada waktu penyelidikan itu berlangsung , seorang penduduk bernama Gerald McSorley, 67, menemukan semacam fosil berupa empat tulang belakang lengkap dengan saraf dan urat nadi di kawasan dangkal danau itu. Fosil berusia 150 juta tahun tersebut dipercayai milik plesiosaurus.
“Saya selalu percaya akan kewujudan raksasa di danau Ness dan tulang ini menjadi buktinya,” kata McSorley.

Yang perlu diketahui bahwa sebelum para peneliti dari BBC melakukan penelitian untuk mencari sosok Nessie , beberapa kali ekspedisi pencarian telah dilakukan .
Ada suatu ekspedisi yang berhasil mengabadikan sosok makhluk misterius dasar danau Loch dengan menggunakan semacam kamera bawah air.


The Roswell Insident


Insiden jatuhnya sebuah UFO di Kawasan Roswell, New Mexico, pada awal Juli 1947 silam merupakan kasus UFO Crash paling terkenal dan melegenda dari kesemua kasus-kasus serupa lainnya. Dari kasus inilah bermunculan teori-teori konspirasi terbesar dalam sejarah umat manusia. Ada suatu sumber yang mengatakan semenjak kasus tersebut, Pemerintah Amerika Serikat untuk pertama kali-nya berhasil menjalin kontak rahasia dengan para makhluk cerdas dari luar angkasa.

Kehebohan ini dimulai di suatu kawasan pertanian di Roswell. Tepatnya 2 Juli 1947, seorang petani bernama William "Mack" Brazel , terperanjat ketika mendengarkan suatu ledakan keras dari arah areal perkebunannya. Seketika itu juga, Mac keluar untuk memeriksa apakah yang terjadi diluar sana. Sembari menerjang badai, ia berusaha mencari dimana kira-kira sumber ledakan itu berasal. Tak lama kemudian ia menemukan puing-puing bersinar yang berbuat dari karet, lembaran-lembaran mirip aluminium tipis bertebaran disekitar areal perkebunannya.

Saat itu, ia tidak terlalu memperhatikan barang-barang yang ditemukannya di areal pertanian, namun ketika dia melaporkannya ke pangkalan angkatan udara setempat dan mereka mengatakan obyek-obyek itu kemungkinan adalah puing-puing dari "lempengan terbang", perhatian media pun membanjir.

Semenjak kasus itu ramai diperbincangkan, Pemerintah AS sendiri memberikan klarifikasi bahwa obyek aneh yang jatuh di kawasan pertanian milik Mack tersebut bukanlah UFO. Mereka menegaskan bahwa obyek yang jatuh tersebut merupakan sebuah balon ekspresimen yang dikembangkan untuk mendeteksi rudal Uni Soviet. Namun demikian, banyak oknum dan saksi mata yang mencium kecurigaan terhadap pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintah AS. Disinyalir, Pemerintah sengaja menutup-nutupi kasus tersebut agar hanya sedikit saja Informasi yang diketahui oleh maysarakat umum dan Pers. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan oleh mereka.

Ada beberapa hal yang mencurigakan pada saat kasus itu berlangsung :

· Pertama, pengerahan militer yang terkesan berlebihan ke Roswell waktu itu menjadi tanda tanya besar bila sesuatu yang jatuh itu hanya sekedar balon ekspresimen saja.

· Kedua, Bahan-bahan dasar penyusun tubuh obyek terbang misterius tersebut terbuat dari bahan-bahan logam yang sulit untuk diidentifikasi jenisnya. Banyak yang berpendapat, logam-logam penyusun tubuh obyek merupakan jenis logam yang sangat mirip dengan bismuth.

· Ketiga, Ditemukan pula 4 jasad makhluk-makhluk misterius dari dalam reruntuhan obyek terbang tersebut. Namun, Pemerintah AS menyatakan keempat jasad tersebut adalah boneka yang digunakan untuk menguji wahana terebut.

Dari kecurigaan-kecurigaan itulah para peminat science fiction dan teori konspirasi tetap pada pendirian mereka dan enggan percaya kepada klarifikasi yang telah dikeluarkan pemerintah. Mereka tetap meyakini obyek terbang yang jatuh di Roswell itu adalah UFO. Menurut informasi, UFO yang jatuh di Roswell bukan berbentuk piring terbang, melainkan berbentuk segitiga/delta (triangle UFO). Suatu hal yang dirasa juga cukup menarik adalah sebuah laporan dari seorang saksi mata yang bernama Dan Wilmont yang mengaku melihat segerombolan UFO terbang di wilayah kecil Lincoln County, beberapa saat sebelum kejadian di Roswell. Mereka melintas
cepat dan nampak saling kejar dari arah Barat Laut. Mereka seperti nampak tengah melakukan formasi inverted (terbang terbalik).

Puluhan tahun larut dalam rasa penasaran yang teramat besar, para penganut konspirasi dan penggemar fiksi ilmiah akhirnya mengetahui bahwa jasad-jasad tersebut bukan merupakan boneka semata, melainkan benar-benar merupakan jasad makhluk hidup yang perawakannya mirip manusia, namun sedikit terdapat perbedaan. Hal itu mereka ketahui disekitar tahun 1995, ketika muncul-nya artifak insiden Roswell yang menjadi "bukti" paling tersohor, yakni sebuah film hitam-putih yang dikatakan memperlihatkan otopsi (bedah) mayat makhluk angkasa luar yang dibawa dari tempat yang dikatakan lokasi jatuhnya piring terbang di Roswell. Dikatakan, video tersebut berasal dari pusat pengembangan militer AS yang sangat terkenal sekaligus sangat misterius/rahasia, AREA 51. Mungkin ada "orang dalam" yang sengaja membeberkan video rahasia itu ke publik.

Yang cukup mencenangkan, makhluk angkasa luar kasus Roswell itu berwujud mirip dengan kebanyakan makhluk angkasa luar yang ditampilkan di komik-komik fiksi ilmiah. Tubuhnya seperti manusia tetapi memiliki kepala besar yang menyimpan otak super besar yang seharusnya dimiliki oleh makhluk berperadaban canggih yang bisa terbang mengarungi antariksa.

Berikut saya tampilkan cuplikan video tersebut. Silakan teman-teman analisa sendiri, apakah video rekaman otopsi bedah mayat alien ini dapat dipercaya atau tidak?



Kasus Roswell ini akan terus hidup dan selalu menjadi topik pembicaraan hangat bagi para peminat-peminat UFO. Saya sendiri memandang kasus ini sebagai sesuatu yang layak untuk dikupas dan ditelusuri lebih jauh. Walaupun saya sendiri tidak percaya sama sekali dengan eksistensi makhluk pendek kurus berkepala besar yang sering disebut sebagai "Greys Alien" itu, namun saya percaya adanya kehidupan cerdas di planet lain.
Bukan dengan kulit licin berwarna hijau keabu-abuan tentunya, atau bahkan dengan kepala dan mata yang besar. Namun yang saya yakini, fisik kehidupan cerdas di kosmos juga sama seperti kita, berwujud manusia.

 

The floating message goes here